"Semua orang akan rusak kecuali orang-orang yang berilmu, semua orang yang berilmu akan rusak kecuali orang yang beramal, semua orang beramal akan rusak kecuali orang yang ikhlas" - Imam Al Ghazali
Senin, 29 Juni 2015
Rahasia Ilmu Ma'rifat I
" Sesungguhnya Rasulullah itu adalah contoh paling utama bagi orang yang menghendaki menemui Allah (Ma'rifat) dan dihari kemudian harus ingat sebanyak-banyaknya kepada "dia"" (Q.S Al-Ahzab [33] : 21)
Makrifat merupakan ilmu pengetahuan yang tertinggi dalam agama islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, ilmu makrifat dijawa disebarluaskan oleh Sunan Bonang dan Sunan Giri yang memperoleh pelajaran dari Maulana Ishak yaitu Ayah Sunan Giri dan Syeh Hamzah Fansuri yang menjabat penasehat spriritual kerajaan pasai dai pantai barat Sumatra.Murid-murid sunan Bonang dan sunan Giri antara lain : Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dan Para Wali lainnya serta Raja-raja jawa dan kerabat kenalan terdekat, Raja-raja dan kerabat Keraton yang menggunakan gelar Ki Ageng (K.A) adalah Guru-guru Murshid atau Guru Makrifat.
Ilmu makrifat sejak jaman para Wali hingga sekarang diajarkan secara rahasia dan tertutup hanya kepada orang-orang terpilih dan diajarkan secara lisan. Pada zaman penjajahan mengajarkan ilmu makrifat itu dilarang, karena para pahlawan yang memberontak kepada belanda umumnya mempunyai Ilmu Makrifat. Pada abad modern ini, dizaman Globalisasi dan era informasi, para penceramah berusaha mengajarkan ilmu makrifat secara terbuka sesuai perkembangan zaman. Maka pada kesempatan ini penulis mencoba berbagi tulisan tentang ilmu makrifat,"semoga bermanfaat."
Tujuan menyebarkan ilmu Makrifat adalah " Agar sebanyak mungkin manusia mendapat/memperoleh pencerahan, untuk meningkatkan kesadaran spiritual". Dalam rangka menghadapi zaman baru (New Age) yang semakin semrawut maka perlunya manusia mempersiapkan diri secara Fisik, Mental dan Spriritualnya. Manusia selagi hidup harus mengenal JATI DIRINYA, MENGENAL TUHANNYA DAN MISINYA di dunia sebagai Khalifah (Co-Creator).
A. Tingkatan Pelajaran Dalam Agama Islam
Bagi para pengikut Nabi Muhammad S.A.W, Tingkatan pelajaran dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu:
1. Syareat (Tingkat Wajjibulyaqin)
2. Tarekat ( Tingkat Ainulyaqin)
3. Hakekat ( Tingkat Haqqulyaqin)
4. Ma'rifat (Tingkat Isbatulyaqin)
Baiklah sekarang kita bahas satu persatu,
1. SYAREAT Adalah pengetahuan terhadap jalan menuju Allah SWT, kesadaran berperilaku hidup sehari-hari dengan aturan sosial dan lingkungan yang berlaku (Sembah Raga). Syareat merupakan hubungan antara Manusia dengan manusia (Hablul minna naas).
2. TAREKAT adalah berjalan menuju ketentuan-ketentuan syareat, yakni berbuat sesuai dengan yang diatur oleh syareat dimana kesadaran mental berorientasi pada dimensi-dimensi bawahan (Bawah Sadar) (Sembah Cipta).
3. HAKEKAT adalah usaha mendekatkan diri dan menemukan Allah SWT dengan perilaku tertentu. Usaha yang terus menerus kepada Allah SWT., kesadaran mentalnya berorientasi kepada dimensi-dimensi atasan (Budi Luhur) (Sembah Jiwa/Sembah Rasa).
4. MA'RIFAT adalah hubungan antara manusia dengan Allah SWT. (Hablul Minaulloh). Ilmu pengetahuan yang sampai pada tingakat keyakinan yang mutlak dalam "Meng-Esakan Allah SWT". penghayatan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagi yang telah dapat menyaksikan NUR ALLAH (Sembah Sukma).
Baca Artikel Tentang Syareat-Tarekat-Hakikat-Ma'rifat klik disini>>
PENGERTIAN MA'RIFAT
Menurut Imam Ghazali :
"Ma'rifat artinya pengenalan kepada Allah, berdasarkan penyaksian" jadi Ma'rifat artinya menyaksikan Allah secara langsung, secara nyata, tanpa perantara. Rasulullah Muhammad SAW bersabda : " Awaludini ma'rifatullah ta'ala" artinya : "Awal mula beragama adalah mengenal/memyaksikan Allah". Contoh : Nabi Muhammad setelah ma'rifatullah memperoleh wahyu pertama di Gua Hira untuk Iqro dengan perantara Malaikat Jibril, sedangkan perintah melaksanakan sembahyang lima waktu diperoleh beliau pada Isro dan Mi'raj. Kesimpulan Nabi Muhammad SAW bertemu dnegan Tuhan terlebih dahulu (Marifatullah) Kemudian mendapat perintah mengajarkan Agama.
(Bersambung Ke Rahasia Ilmu Ma'rifat II)>>>>
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar